Posted by Kabar Google Dan Booble on Friday, March 21, 2014
Ada apa dengan lampu sein sepeda motor? Kita sadari bahwa alat
komunikasi kita saat berkendara di jalan, secara resmi adalah klakson
dan lampu. Untuk lampu sendiri terbagi ke dalam beberapa tipe lampu
yaitu mulai dari lampu jauh, lampu dekat, lampu senja, lampu rem, lampu
stop dan lampu sein kanan – kiri.
Sebagai alat komunikasi tentu saja kita tidak boleh salah
menggunakannya karena dampaknya adalah persepsi atau asumsi yang keliru
dari lawan “bicara” kita.
Penggunaan lampu sein yang salah terbagi dalam 3 kondisi, yaitu:
Tidak menyalakan lampu sein saat akan berbelok.
Tentu saja pengendara di belakang anda tidak dapat mengantisipasi jika
anda tiba-tiba berbelok. Untuk amannya adalah nyalakan lampu sein 3
detik sebelum berbelok tetapi apabila dalam rentang waktu tersebut anda
melewati persimpangan selain yang akan anda tuju, akan lebih baik bila
kita menyalakan lampu sein setelah persimpangan tersebut. Hal ini untuk
menghindari persepsi yang keliru dari pengguna jalan yang lain.
Lupa mematikan lampu sein setelah berbelok. Bila ini
kita lakukan, pengendara yang lain pasti berpikir bahwa anda akan
berbelok atau berpindah lajur, padahal anda lurus-lurus aja. Hampir
semua mobil yang saya tahu sudah otomatis mematikan lampu sein setelah
selesai berbelok, kecuali yang rusak
Sedangkan untuk motor, saya baru melihat Pulsar yang mempunyai sistem
otomatis seperti mobil, setelah berbelok, lampu sein akan mati. Untuk
motor saya yang dulu (Yamaha F1Z) dilengkapi dengan bunyi yang cukup
keras, untuk mengingatkan kita, bahwa lampu sein dalam kondisi menyala.
Sedangkan motor yang lain hanya mengandalkan display lampu di area
speedometer. Jadikan kebiasaan kita untuk melihat speedometer setelah
berbelok atau menekan switch lampu sein. Hal harus dilatih.
Menyalakan lampu sein kanan saat akan berbelok kekiri atau sebaliknya.
Ini merupakan kesalahan yang sering terjadi juga. Biasanya karena lupa
mematikan lampu sein dalam tikungan sebelumnya atau anda berada dalam
kondisi yang membingungkan, apakah harus ke kanan atau ke kiri. Bila
terjadi secara cepat atau tiba-tiba, tentu saja akan menimbulkan
persepsi yang salah oleh pengendara yang lain.
Bertindak aman hanya dari lampu sein karena salah komunikasi dapat
berakibat salah tindakan dan berpotensi terjadinya kecelakaan.